EYD singkatan dari Ejaan Yang Di sempurnakan ternyata membawa dampak kegoblokan bangsa ini membaca lontar-lontar kuno supaya berubah artinya, sehingga bacaannya tidak bisa di mengerti oleh leluhur dan apa yang di mohonkan tidak pernah tercapai oleh para penerusnya. Contohnya, Madjapahit di ganti Majapahit leloehoer membacanya Mayapahit, Ironis Madjapahit yang begitoe besar cuma menjadi Maya dan Pahit, Gadjah Mada menjadi Gajah Mada leloehoer membacanya Gayah Mada sehingga mantra-mantra koerang mandjur, baik lontar jawa ataoepoen lontar Bali tidak beryoni / berkekoeatan lagi sehingga mantra-mantra Arab bebas berkeliaran ataoepoen bersuara di negeri tercinta Noesantara untuk meroesak tatanan yang soedah ada, Noesantara yang damai, soeboer, makmoer, gemah ripah loh Djinawi sekarang tidak pernah terdengar. Hanya riboet Presiden dari Islam, Sariat Arab, menjingkirkan selain kejakinan selain Islam yang dari Arab, nanti kalaoe di adjak berdebat hanya Islam yang dari Arab jang sjah, jang lainnja sesat, mengacaoekan oemat katanja, Padahal oemat yang segelintir tapi mengklaim banjak (lihat kasoeyatan). E.Y.D salah satoe bikinan ORBA menteri Agamanja dari Arab waktoe itoe jang moelai melakoekan strateginja oentoek moelai meroesak mantra-mantra asli Madjapahit, bangsa arab sendiri memeakai bahasa mereka untuk memohon dengan kata-katanya lha kita di soeroeh pakai bahasa mereka tapi tidak mengerti artinya aneh, bangsa arab soeroeh sadja memakai bahasa djawa oentoek ritoealnja tapi bagoeslah djadi kata-kata Masjid di artikan Mas Yid (orang jawa yang seneng merantau jadi kacung/budak sesoeai harapan Bangsa Arab oentoek memperboedak bangsa Indonesia oentoek teroes setor TKW dengan djandji-djandji sahid dan soepaya moedah di lecehkan karena bangsa saja memang bodoh/joejoer, ataoe supaya riboet terus memperdebatkan agama yang dari padang pasir yang benar dan paling benar di muka bumi supaya semoea tempat berganti dengan Mas yid. (KASOENJATAN)